penyakit jantung koroner

Penyakit Jantung Koroner: Penyebab, Gejala dan Pengobatan

Penyakit jantung koroner adalah salah satu masalah kesehatan yang paling umum dijumpai dan memiliki risiko tinggi menyebabkan kematian. Penyakit ini terjadi ketika arteri koroner yang memasok darah ke otot jantung mengalami penyumbatan akibat penumpukan plak. Penyumbatan pada aliran darah di arteri yang disebabkan penumpukan plak selama bertahun-tahun ini mengakibatkan pengerasan pada pembuluh darah. Kasus kematian akibat jantung dan stroke adalah penyebab kematian tertinggi diseluruh dunia termasuk Indonesia. Berdasarkan data WHO diperkirakan 17,5 juta orang meninggal karena penyakit jantung pada tahun 2012 yang mewakili 31% dari seluruh kematian global.

Penyebab Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner disebabkan oleh kondisi yang dikenal sebagai aterosklerosis.

Aterosklerosis merupakan proses di mana plak, yang terdiri dari kolesterol, lemak, kalsium, dan zat lainnya, menumpuk di dinding arteri koroner.

Penumpukan ini dapat menyebabkan penyempitan dan pengerasan arteri, sehingga mengurangi aliran darah ke jantung dan meningkatkan risiko serangan jantung.

Terdapat beberapa penyebab yang membuat risiko penyakit jantung koroner diantaranya:

1. Pola hidup yang tidak sehat

Pola hidup yang tidak sehat seperti sering mengkonsumsi makanan berlemak, kurang olahraga, kurang mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan, dll dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.

2. Faktor Genetika Keluarga

Apabila mempunyai keluarga inti misalnya ibu, bapak, kakak, atau adik yang menderita penyakit jantung maka resiko untuk mengidap penyakit jantung menjadi lebih tinggi.

3. Kebiasaan merokok

Kandungan nikotin pada rokok dan kadar karbon monoksida pada asap rokok bisa meningkatkan resiko timbulnya thrombosis dan memacu jantung untuk bekerja semakin cepat sampai membebani jantung.

Selain itu zat kimia lain pada asap rokok juga bisa merusak dinding arteri pada jantung yang akan mengakibatkan timbulnya penyempitan.

Sehingga tidak heran jika perokok memiliki resiko menderita penyakit jantung sampai 20-25% lebih tinggi daripada seseorang yang sama sekali tidak merokok.

4. Kandungan kolesterol yang tinggi

Ada 2 jenis kolesterol yakni kolesterol jahat (LDL) dan kolesterol baik (HDL). Normalnya kadar LDL dalam darah ialah dibawah 100 mg/dl.

Kolesterol jahat ini gampang menempel dan menggumpal pada pembuluh darah sehingga jika kadarnya terlalu tinggi bisa membentuk plak yang mengakibatkan aterosklerosis.

5. Hipertensi

Anda dikatakan menderita tekanan darah tinggi atau hipertensi jika tekanan darah anda lebih dari 140/90 mmHg.

Hipertensi memberikan arti bahwa jantung bekerja lebih berat sehingga pembuluh darah dan jantung akan lebih terbebani.

Salah satu hal yang mengakibatkan hipertensi adalah mengkonsumsi makanan yang tinggi kadar garamnya, adalah salah satu makanan yang dilarang untuk penyakit jantung.

6. Berat badan berlebih

Penderita obesitas atau orang dengan berat badan berlebih berpeluang menderita hipertensi cenderung mempunyai kandungan kolesterol yang tinggi dan berpotensi terserang diabetes tipe 2.

Untuk itu mereka mempunyai risiko yang lebih tinggi terkena sakit jantung koroner.

7. Penyakit diabetes

Penderita diabetes melitus mempunyai risiko yang lebih tinggi terserang sakit jantung koroner.

Diabetes bisa mengakibatkan dinding pembuluh darah menebal sehingga berpeluang menghambat sirkulasi darah.

Salah satunya adalah Neuropati Diabetes dimana tangan dan kaki akan mengalami kebas dan mati rasa serta kesemutan yang tidak kunjung hilang.

8. Jenis kelamin

Laki-laki mempunyai risiko yang lebih tinggi terserang penyakit jantung dari pada perempuan.

Namun wajib diperhatikan bahwa risiko sakit jantung koroner pada perempuan semakin meningkat seusai menopause.

9. Faktor usia

Usia seseorang yang semakin lanjut semakin meningkatkan risiko seseorang terserang penyakit jantung koroner.

Prosedur Medis dan Pengobatan Penyakit Jantung Koroner

Prosedur seperti operasi bypass jantung atau operasi memasang ring jantung dapat membantu aliran darah dan oksigen ke jantung lebih mudah.

Tapi yang harus anda ingat adalah bahwa arteri tetaplah rusak, yang berarti anda akan lebih mungkin untuk mengalami serangan jantung yang kedua.

Terlebih lagi, kondisi pembuluh darah Anda terus akan memperburuk kecuali Anda membuat perubahan dalam kebiasaan sehari-hari Anda.

Hal ini dapat diperiksa dengan tindakan kateterisasi jantung setelah dilakukan pemerikssaan EKG positif terdapat gangguan pada jantung.

Nah berikut ini adalah beberapa prosedur medis dan pengobatan untuk jantung bengkak:

1. Operasi Ring Jantung

Operasi Ring jantung pada dasarnya merupakan suatu metode untuk melebarkan pembuluh darah arteri yang telah menyempit di daerah jantung akibat penumpukan plak penyumbatan.

Penyumbatan sendiri terbentuk dari dari protein fibrinogen (zat yang dibutuhkan untuk pembekuan darah misalnya akibat luka dan lainnya) yang bereaksi dengan zat yang berbahaya misalnya kolestrol LDL dan kalsium.

2. Operasi ByPass Jantung

Operasi ByPass Jantung menggunakan metode seperti membuat jalur lain pada pembuluh darah sehingga darah dapat mengalir dengan lancar melalui pembuluh darah baru, itu sebabnya operasi ini disebut dengan operasi bypass jantung.

Tindakan ini cukup beresiko apa lagi jika anda juga mengalami penyakit diabetes atau gula darah.

Seorang yang mengalami diabetes biasanya luka atau bekas luka baik luar maupun dalam lebih sulit untuk mengering karena faktor glukosa di dalam darah.

Yang berarti anda menyediakan makanan bagi bakteri sehingga luka lebih mudah terinfeksi atau membusuk.

Opperasi ByPass Jantung bukanlah proses penyembuhan dari plak pada pembuluh darah namun memberikan jalan alternatif dari “kemacetan lalu lintas” darah pada jalur yang seharusnya.

Tetapi operasi ini dapat dikatakan sebagai cara terakhir bagi sebagian besar orang untuk mempertahankan hidupnya dari resiko kematian akibat penyakit jantung koroner.

Hanya sedikit sekali orang di Indonesia yang mengetahui dan percaya bahwa penyumbatan pada pembuluh darah dapat dilarutkan dengan kandungan herbal yang disebut Gravistro.

3. Pengobatan Herbal Gravistro

Bagi sebagian besar orang mungkin belum pernah mendengar manfaat Gravistro ini, tetapi di negara maju penemuan ini telah menjadi suatu terobosan baru dalam menangani masalah penyakit jantung koroner maupun stroke iskemik.

Protein dari Lumbricus Rubellus berfungsi untuk melarutkan fibrin yang menjadi plak pada dinding pembuluh darah, selain itu protein kandungan pada lumbricus rubellus yang berasal dari Tibet pada Lumbrokinase juga membantu mengembalikan elastisitas pembuluh darah sehingga terhindar dari penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi).

Selain itu Herbal Gravistro membantu penderita penyakit gula darah yang mengalami kesemutan karena penyumbatan pada pembuluh darah utama di betis sampai ke kaki dan juga tangan.

Masih banyak juga manfaat dari produk ini untuk kesehatan pembuluh darah seperti pada penderita stroke iskemik (penyumbatan pada pembuluh darah).

Ciri-ciri dan Gejala Penyakit Jantung Koroner

Penting anda ketahui dan antisipasi ciri-ciri penyakit jantung berikut agar anda lebih waspada dan bisa melakukan tindakan untuk mencegah hal yang lebih buruk:

1. Sakit kepala

Sebaiknya anda lebih cermat dalam menyikapi ciri-ciri penyakit jantung, mungkin anda merasa gejala sakit jantung ini biasa anda alami layaknya gejala biasa.

Penting anda ketahui bahwa gejala sakit kepala oleh penderita tersebut timbul ketika terpapar sorotan cahaya.

Ketika sorotan mengenai anda maka jantung terpacu untuk berdenyut lebih kencang dibanding biasanya.

Untuk itu bagi anda yang kerap merasakan migrain atau gangguan penglihatan sebaiknya anda segera memeriksakan diri, siapa tahu itu merupakan awal mula gejala penyakit jantung.

2. Kerap merasa cemas

Perasaan cemas ini kerap dianggap biasa yang mungkin diakibatkan oleh gangguan psikis atau mental.

Saat jantung bermasalah maka jantung akan mengalami ketegangan dan membuat orang merasa ketakutan atau cemas.

Namun justru cemas berlebih tersebut yang memicu serangan jantung pada seseorang.

3. Nyeri pada dada

Para pengidap penyakit jantung memang merasakan sakit atau nyeri pada dada dan menjadi tanda awal seseorang terserang sakit pada organ jantungnya.

Namun belum dapat dipastikan nyeri dada tersebut disebabkan penyumbatan arteri atau gejala penyakit lain.

4. Mengeluh sakit pada bagian tubuh tertentu

Untuk kaum pria umumnya merasa sakit pada lengan kirinya dan khusus untuk perempuan umumnya merasa nyeri pada lengan kiri dan tangan kanan.

Rasa ini juga menjalar hingga punggung, bahu, siku, leher yang dapat dirasakan dan tidak jarang dengan sendirinya hilang.

Jika itu memang gejala penyakit jantung berarti nyeri tersebut disebabkan tersumbatnya arteri jantung.

5. Cepat lelah

Meski tidak beraktifitas berat seseorang yang mengidap penyakit jantung akan gampang merasa lelah dan berdebar-debar lebih cepat dari biasanya, atau bisa juga saat bangun tidur yang semestinya anda merasa segar.

Anda harus memastikan dengan konsultasi dengan dokter apakah itu gejala sakit jantung atau bukan.

6. Gas Lambung Naik dan Mual

Tanda awal sakit jantung umumnya menunjukkan pembengkakan pada perut, nafsu makan berkurang, merasa muntah dan mual yang tidak sewajarnya yang nantinya akan mempengaruhi kesehatan penderita.

Hal ini juga perlu diperiksa jika terdapat riwayat tekanan darah tinggi, maka ada kemungkinan sudah masuk ke gejala pembengkakan jantung.

Gejala yang Timbul Akibat Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner terbagi atas 2 jenis yang dikelompokkan berdasarkan level penyumbatan sirkulasi darah menuju jantung yakni:

1. Angina Pectoris

Angina pectoris merupakan gejala sakit dada yang diakibatkan oleh pasokan darah menuju otot jantung yang berkurang disebabkan oleh pembuluh darah yang menyempit.

Seseorang yang mengidap angina memiliki resiko yang lebih tinggi terkena serangan jantung dari pada mereka yang tidak mengidap angina.

Serangan angina terjadi dalam beberapa menit akibat stress atau aktifitas fisik.

Penderita akan merasakan gejala seperti sesak atau tertindih yang terasa berat dan menyebar disekitar dada, lelah, mual, gelisah dan sesak nafas saat serangan timbul.

2. Serangan jantung

Serangan jantung berlangsung saat sirkulasi darah menuju jantung sepenuhnya terhambat.

Thrombosis atau penggumpalan darah merupakan penyebab utama serangan jantung ini.

Serangan jantung ditandai dengan beberapa gejala diantaranya kesulitan bernapas, sakit dada yang parah, panik, pusing, dan lemas.

Sakit dada tersebut dapat menjalar hingga ke rahang, leher, punggung dan ke lengan kiri.

Namun penting diketahui bahwa tidak seluruh penderita serangan penyakit jantung menderita sakit dada yang parah.

Indikasi dari serangan jantung ditentukan dari perpaduan gejala yang dirasakan bukan tingkat keparahan sakit dada.

3. Gagal jantung

Tidak tertanganinya penyakit jantung koroner bisa berakhir pada komplikasi mematikan saat tidak memperoleh pasokan darah sampai terlampau lemah untuk memompa darah.

Kinerja jantung akan mengalami penurunan dan otot pompa jantung tidak lagi bekerja dengan baik maka terjadilah gagal jantung.

Komplikasi tersebut dapat berlangsung secara bertahap maupun mendadak.

Kondisi gagal jantung ternyata juga dapat mempengaruhi organ lain misalnya paru-paru dan ginjal.

Cara Mencegah Penyakit Jantung Koroner

Sebenarnya penyakit jantung koroner bisa dicegah dengan cara yang cukup sederhana diantaranya:

  • Berhenti merokok, merokok tidak hanya membuat risiko penyakit jantung meningkat namun juga penyakit lain seperti kanker paru-paru dan stroke
  • Mengendalikan kandungan gula dalam darah.
  • Misalnya mengontrol perkembangan diabetes dan membatasi mengkonsumsi makanan yang manis
  • Meningkatkan konsumsi sayur, buah dan mengurangi makanan berlemak seperti santan.
  • Mengendalikan darah tinggi seperti diet makanan rendah garam
  • Hindari cemas atau stress. Cemas berlebihan dapat memicu penyakit jantung, karena hormone cortisol yang membuat pembuluh darah menjadi kaku akan dikeluarkan tubuh ketika anda sedang stress.
  • Membatasi minuman beralkohol
  • Menjaga berat badan tetap ideal

Memelihara kadar kolesterol dan menghindari makanan yang mengandung lemak jahat

Dengan informasi terkait penyakit jantung diatas diharapkan seseorang lebih antisipatif agar hal yang lebih buruk bahkan kematikan akibat penyakit ini bisa ditekan.

Pola hidup yang tidak sehat seperti sering mengkonsumsi makanan berlemak, kurang olahraga, kurang mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan dll dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.

Untuk membantu penyembuhan penyakit jantung koroner untuk membantu mengurai plak penyumbatan (ibu saya sendiri awalnya ada 8 sumbatan dan saat ini sudah sehat tanpa operasi bypass jantung), silakan membaca halaman tentang obat herbal untuk jantung koroner Gravistro dibawah ini.

FAQ

Penyakit jantung koroner (PJK) adalah kondisi dimana pembuluh darah yang memasok darah ke otot jantung (koroner) menyempit atau tersumbat akibat penumpukan plak. Hal ini dapat mengurangi aliran darah ke jantung dan menyebabkan nyeri dada atau serangan jantung.

Gejala PJK bisa bervariasi. Yang paling umum adalah nyeri dada (angina), sesak napas, nyeri di lengan, leher, rahang, perut, atau punggung. Namun, beberapa orang mungkin tidak mengalami gejala sampai mereka mengalami serangan jantung.

Beberapa faktor risiko meliputi: merokok, hipertensi (tekanan darah tinggi), kolesterol tinggi, diabetes, obesitas, kurang aktivitas fisik, konsumsi alkohol berlebihan, dan riwayat keluarga dengan PJK.

Mencegah PJK melibatkan gaya hidup sehat, seperti: makan diet seimbang, berolahraga secara rutin, tidak merokok, mengontrol tekanan darah dan kolesterol, serta menghindari konsumsi alkohol berlebihan.

Pengobatan PJK bergantung pada tingkat keparahan penyakit. Opsi pengobatan meliputi obat-obatan, prosedur seperti angioplasti dan pemasangan stent, serta operasi bypass jantung.

Artikel Terkait