perbedaan stroke iskemik dan stroke hemoragik

Jenis Stroke

Mengetahui Jenis-jenis Stroke – Stroke merupakan suatu kondisi medis yang terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, sehingga sel-sel otak kekurangan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan.

Akibatnya, sel-sel otak mulai mati dan fungsi tubuh yang dikendalikan oleh bagian otak yang terkena dampak pun terganggu.

Stroke bisa menyebabkan gangguan pada bicara, gerakan, dan ingatan seseorang.

Jenis – Jenis Stroke

stroke iskemik atau stroke penyumbatan pembuluh darah

Ada beberapa jenis stroke yang berbeda, dan masing-masing memiliki penyebab dan karakteristik yang berbeda.

Dalam artikel ini, kita akan membahas jenis-jenis stroke, termasuk stroke iskemik dan stroke hemoragik.

Berikut ini adalah jenis-jenis stroke yang dapat terjadi pada pasien stroke:

Stroke Iskemik

Stroke iskemik adalah jenis stroke yang paling umum, terjadi akibat penyumbatan aliran darah ke otak.

Penyumbatan ini biasanya disebabkan oleh gumpalan darah yang menghalangi aliran darah melalui pembuluh darah.

Jenis stroke iskemik dapat dibagi menjadi dua subkategori, yaitu trombotik dan embolik.

Trombotik

Stroke trombotik disebabkan oleh gumpalan darah yang terbentuk di arteri yang mengalir ke otak.

Gumpalan ini bisa terjadi karena penumpukan plak di dinding arteri, yang disebut aterosklerosis.

Gejala jenis stroke trombotik bisa berkembang secara perlahan atau mendadak dan bisa menyebabkan kerusakan otak yang parah jika tidak segera diobati.

Embolik

Stroke embolik terjadi ketika gumpalan darah atau partikel lainnya terbentuk di tempat lain dalam tubuh dan kemudian berpindah ke pembuluh darah otak.

Gumpalan ini bisa berasal dari jantung atau pembuluh darah di bagian tubuh lainnya.

Kasus stroke embolik biasanya terjadi secara mendadak dan memerlukan perawatan segera untuk mengurangi risiko kerusakan otak permanen.

Stroke Hemoragik

Jenis stroke hemoragik ini terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah atau bocor, menyebabkan perdarahan di dalam otak.

Jenis stroke hemoragik dapat dibagi menjadi dua subkategori, yaitu pendarahan intraserebral dan pendarahan subaraknoid.

Pendarahan Intrasebal

Pendarahan intraserebral adalah jenis stroke hemoragik yang terjadi ketika pembuluh darah di dalam otak pecah, menyebabkan perdarahan di jaringan otak.

Hal ini dapat menyebabkan kerusakan sel otak dan pembengkakan di area yang terkena.

Penyebab umum pendarahan intraserebral meliputi tekanan darah tinggi, trauma kepala, dan kelainan pembuluh darah.

Pendarahan Subarakhnoid

Pendarahan subaraknoid terjadi ketika perdarahan terjadi di ruang subaraknoid, yaitu area di antara otak dan jaringan yang menutupinya.

Terjadinya pendarahan subaraknoid biasanya disebabkan oleh pecahnya aneurisma, yaitu pembengkakan pada dinding arteri.

Gejala pendarahan subaraknoid meliputi sakit kepala mendalam dan tiba-tiba, mual, muntah, dan kehilangan kesadaran.

Dengan memahami jenis-jenis stroke yang berbeda, kita dapat lebih siap untuk mengenali gejala dan mendapatkan perawatan yang tepat jika diperlukan.

Penting untuk menjaga gaya hidup sehat dan mengelola faktor risiko seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi untuk mengurangi risiko stroke.

Perbedaan Jenis Stroke Iskemik dan Stroke Hemoragik

Perbedaan utama antara jenis stroke iskemik dan stroke hemoragik terletak pada penyebab dan mekanisme kerusakannya.

Stroke iskemik disebabkan oleh penyumbatan aliran darah, sedangkan stroke hemoragik disebabkan oleh perdarahan.

Dalam hal pengobatan, stroke iskemik memerlukan tindakan untuk menghilangkan penyumbatan, seperti pemberian obat pengencer darah atau prosedur endovaskular.

Sementara itu, stroke hemoragik umumnya memerlukan penanganan tekanan darah dan mungkin memerlukan operasi untuk menghentikan perdarahan atau mengatasi penyebab perdarahan.

Penyebab Stroke

askep stroke asuhan keperawatan stroke

1. Penyumbatan Pembuluh Darah

Penyumbatan pembuluh darah merupakan penyebab utama stroke iskemik.

Terjadinya penyumbatan ini disebabkan karena pembentukan gumpalan darah (trombus) di pembuluh darah atau adanya plak yang menumpuk pada dinding pembuluh darah.

Plak ini terbentuk akibat penumpukan lemak, kolesterol, dan zat-zat lain yang dapat menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah, kondisi yang dikenal sebagai aterosklerosis.

2. Perdarahan di Otak

Perdarahan di otak adalah penyebab utama stroke hemoragik.

Terjadinya perdarahan ini bisa disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah akibat:

  • Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol
  • Aneurisma (pelemahan dinding pembuluh darah yang bisa pecah)
  • Malformasi arteriovenosa (AVM), yaitu kelainan pada pembuluh darah yang menyebabkan saluran darah rapuh dan rentan pecah.

Gejala Stroke Yang Harus Diperhatikan

proses pemeriksaan gejala stroke non hemoragikGejala ini bergantung dari lokasi pendarahan serta banyaknya jaringan otak yang sudah terkena.

Biasanya gejala ini muncul secara tiba-tiba, sering selama aktivitas berlangsung, dan tanpa peringatan.

Beberapa gejala baik jenis stroke iskemik maupun jenis stroke hemoragik antara lain adalah :

  • Berubahnya tingkat kesadaran.
  • Sulit untuk berbicara ataupun memahami orang lain.
  • Sulit untuk membaca dan menulis.
  • Sulit untuk menelan.
  • Hilangnya koordinasi.
  • Munculnya perubahan gerakan, biasanya dalam hal ini satu sisi tubuh akan mengalami kesulitan penggerakan.
  • Muntah dan mual.
  • Kesemutan yang terjadi pada satu sisi tubuh.
  • Hilangnya keseimbangan.
  • Lemah di salah satu bagian tubuh.

Faktor Pemicu Terjadinya Stroke

bahaya penyakit stroke dan askep stroke iskemikStroke adalah kondisi medis yang terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, menyebabkan kerusakan pada sel-sel otak.

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke.

Berikut ini adalah beberapa faktor pemicu yang perlu diwaspadai:

  • Usia: Risiko terkena stroke meningkat seiring bertambahnya usia.
  • Jenis Kelamin: Pria memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke dibandingkan wanita.
  • Faktor Genetika: Riwayat keluarga yang pernah mengalami stroke dapat meningkatkan risiko seseorang terkena stroke.
  • Tekanan Darah Tinggi: Tekanan darah tinggi atau hipertensi meningkatkan resiko jenis stroke hemoragik.
  • Kolesterol Tinggi: Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang dapat menyebabkan jenis stroke iskemik.
  • Diabetes: Diabetes dapat meningkatkan risiko jenis stroke iskemik karena dapat merusak pembuluh darah.
  • Obesitas: Obesitas dapat meningkatkan risiko kedua jenis stroke karena beresiko pada tekanan darah tinggi, diabetes, dan jantung.
  • Gaya Hidup Tidak Sehat: Gaya hidup yang tidak sehat, seperti kurang berolahraga, merokok, dan pola makan yang buruk, dapat meningkatkan risiko terkena stroke.
  • Konsumsi Alkohol: Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan risiko stroke.

Pengobatan Stroke

pemeriksaan dokter pada jantung agar tidak serangan jantung bengkakPengobatan stroke baik jenis stroke iskemik maupun stroke hemoragik melibatkan berbagai metode, mulai dari obat-obatan hingga prosedur medis dan operasi.

Tujuan utama pengobatan adalah untuk mengurangi kerusakan otak dan memulihkan fungsi tubuh yang terpengaruh.

Berikut ini adalah beberapa metode pengobatan yang umum digunakan:

1. Obat-obatan Medis

Obat-obatan merupakan pilihan pertama dalam mengatasi stroke, terutama pada tahap awal.

Beberapa jenis obat yang digunakan meliputi:

  1. Antikoagulan dan antiplatelet: Obat-obatan ini bertujuan untuk mengencerkan darah dan mencegah pembentukan gumpalan darah. Contoh obat antikoagulan adalah warfarin, sedangkan contoh obat antiplatelet adalah aspirin.
  2. Antihypertensive: Obat ini digunakan untuk mengontrol tekanan darah tinggi, salah satu faktor risiko utama stroke. Contoh obat antihypertensive termasuk ACE inhibitor, beta-blocker, dan diuretik.
  3. Statins: Obat ini digunakan untuk mengurangi kadar kolesterol dalam darah dan mencegah penumpukan plak di arteri. Contoh statin termasuk atorvastatin dan simvastatin.

2. Terapi Trombolitik

Terapi trombolitik adalah pengobatan yang menggunakan obat khusus yang disebut trombolitik untuk melarutkan gumpalan darah dan memulihkan aliran darah ke otak. Obat trombolitik, seperti alteplase, harus diberikan dalam waktu 4,5 jam setelah timbulnya gejala stroke iskemik untuk efektivitas yang optimal.

3. Prosedur Medis dan Operasi

Prosedur medis dan operasi mungkin diperlukan jika obat-obatan dan terapi trombolitik tidak cukup efektif.

Beberapa contoh prosedur dan operasi yang digunakan dalam pengobatan jenis stroke iskemik meliputi:

  1. Endovascular: Prosedur untuk stroke melibatkan penggunaan kateter yang dimasukkan melalui arteri dan diarahkan ke area gumpalan darah. Alat khusus kemudian digunakan untuk mengangkat atau menghancurkan gumpalan tersebut.
  2. Angioplasty dan stenting: Prosedur ini dilakukan untuk jenis stroke iskemik, yaitu melebarkan arteri yang menyempit atau tersumbat. Sebuah balon kecil diletakkan di arteri dan ditiup untuk melebarkan dinding arteri. Stent kemudian ditempatkan untuk menjaga arteri tetap terbuka.
  3. Operasi pembuluh darah: Operasi ini melibatkan pengangkatan gumpalan darah atau perbaikan pembuluh darah yang rusak. Contoh operasi pembuluh darah termasuk endarterectomy karotis dan operasi kliping aneurisma.

4. Terapi Herbal Untuk Jenis Stroke Iskemik

Jenis stroke Iskemik pada dasarnya mirip dengan penyakit jantung koroner yaitu terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah.

Kabar baiknya adalah jenis stroke ini dapat disembuhkan.

Pengobatannya selain melakukan terapi dapat dilakukan dengan mengkonsumsi Gravistro, yaitu produk herbal yang mengandung protein aktif dari lumbricus rubellus yang dibudidaya secara khusus dari Tibet, China.

Protein ini bekerja untuk melarutkan persenyawaan antara fibrin, kolesterol dan kalsium yang menyumbat pada dinding pembuluh darah baik syaraf otak maupun arteri jantung.

Pengobatan herbal cara ini jarang sekali diketahui oleh masyarakat Indonesia pada umumnya.

Penggunaan herbal Gravistro ini dilakukan selama 6 bulan, dampak positif awal pemulihan cukup cepat dirasakan oleh pasien yang biasanya terjadi setelah 15 – 30 hari pertama.

Pengobatan tiap jenis stroke harus disesuaikan dengan kebutuhan individu dan stroke yang dialami.

Penting untuk bekerja sama dengan tim medis yang berpengalaman untuk menentukan pengobatan yang paling tepat dan efektif.

Rehabilitasi Pasca Stroke

pemeriksaan ke dokter untuk mendapatkan kesehatanRehabilitasi pasca-stroke merupakan bagian penting dalam pemulihan pasien stroke.

Tujuannya adalah untuk membantu pasien memulihkan fungsi tubuh yang terpengaruh, meningkatkan kemandirian, dan meningkatkan kualitas hidup.

Berikut ini adalah beberapa jenis terapi yang umum digunakan dalam rehabilitasi pasca-stroke:

  • Terapi Fisik: Fisioterapi bertujuan untuk membantu pasien memulihkan kekuatan, koordinasi, dan keterampilan motorik yang terpengaruh oleh stroke.
  • Terapi Wicara:  Speech therapy membantu pasien yang mengalami kesulitan berbicara atau memahami bahasa akibat stroke.
  • Terapi Okupasi: Bertujuan untuk memulihkan keterampilan sehari-hari yang terpengaruh oleh stroke, seperti makan, berpakaian, dan mandi.

Demikianlah penjelasan mengenai jenis stroke, perbedaan antara stroke iskemik dan hemoragik serta beberapa tambahan informasi seputar gejala, pengobatan dan perawatan pasca-stroke. Semoga dapat memberikan manfaat dan semoga sehat selalu.

Artikel Terkait